Nasi Bakar Sepanjang

Selasa, 29 Oktober 2019

Kandungan pada Tuna, Daging Sapi, dan Daging Ayam



Hai hai hai.. Welcome Back to Nasi Bakar Sepanjang, pada blog sebelumnya kita sudah membahas tentang informasi jumlah produksi dan konsumsi masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi ikan, daging sapi, dan daging ayam, pada kesempatan ini kami pun akan memberikan sebuah informasi yang pastinya bermanfaat untuk kesehatan. So, let's begin..

Kandungan pada Tuna, Daging Sapi, dan Ayam

1.         Ikan Tuna
Ikan merupakan jenis makanan sehat yang mengandung banyak nutrisi. Itulah mengapa semua orang dari berbagai kalangan usia dianjurkan untuk mengonsumsi ikan secara rutin. Salah satunya adalah ikan tuna, jenis ikan tersebut kaya akan omega-3 dan berbagai nutrisi lainnya yang enggak kalah penting, salah satunya adalah protein. Kandungan kolesterol dalam kedua ikan tersebut juga rendah.
Menurut Karen Ansel, R.D., juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, menyatakan bahwa tuna dan salmon merupakan jenis ikan dengan kandungan nutrisi terbaik. Karena itu, ia merekomendasikan kedua ikan tersebut untuk dimasukkan ke dalam menu makan harian. Namun, meskipun tuna dan salmon sama-sama memiliki protein yang tinggi, ternyata ada perbedaan jumlah kalori dalam kedua ikan tersebut.
Karen mengungkapkan bahwa ikan salmon memiliki kalori lebih banyak, sehingga sangat cocok bagi kamu yang punya aktivitas yang padat. Kamu juga bisa mendapatkan ekstra 16 kalori dari seporsi salmon serta asupan lemak untuk jantung yang sehat yang kira-kira setara dengan kalsium dalam segelas susu. Dengan mengonsumsi salmon, kamu bisa memenuhi kebutuhan asupan vitamin D harian. Berikut kandungan antara ikan tuna :

  • Nutrisi

Dalam tiga ons daging ikan tuna terdapat 110 kalori, 24 gram protein, dan 278 miligram lemak omega-3.

  • Vitamin

Ikan salmon mengandung kandungan vitamin B12 pada ikan tuna hanya 30 persen saja. Salah satu jenis vitamin B kompleks ini sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata.

  • Kolesterol

Dalam 100 gram ikan tuna hanya mengandung 44 miligram kolesterol dalam berat yang sama.

Ragam Manfaat Mengonsumsi Ikan Tuna

Ikan tuna memang dikenal sebagai ikan yang tinggi kandungan asam lemak omega-3. Zat gizi dalam daging tuna ini sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa manfaat ikan tuna yang lain adalah:
  • Menurunkan kolesterol jahat
    Mengonsumsi ikan tuna diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), bahkan juga dapat menurunkan kadar trigliserida. Hal ini tidak terlepas dari kandungan omega 3 yang dimiliki ikan tuna.
  • Mengurangi risiko penyakit jantung
    Selain berkontribusi terhadap penurunan kolesterol jahat, omega 3 pada ikan tuna dapat menghindarkan Anda dari penyakit jantung dan stroke.
  • Mendukung kesehatan mata dan otak
    Ikan tuna mengandung DHA yang merupakan asam lemak penyusun utama saraf otak (retina), sehingga mengonsumsi tuna dapat menjaga kesehatan mata. Selain itu, DHA juga diketahui dapat membantu perkembangan sel otak serta menjaga kesehatan otak.
  • Mendorong kesehatan reproduksi dan tiroid
    Meski dikenal sebagai sumber omega 3, ikan tuna juga mengandung selenium yang mampu melindungi tubuh dari bahaya stres oksidatif, serta telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan organ tiroid dan reproduksi.
  • Mencukupi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral
    Ikan tuna dapat menjadi sumber asupan protein, sebab setiap ons ikan tuna mengandung setidaknya 5 gram protein. Selain itu, mengonsumsi ikan tuna juga dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B6, B12, D, dan zat besi, guna menjaga stamina dan daya tahan tubuh.
Tidak hanya untuk orang dewasa, ikan tuna juga bermanfaat bagi kesehatan bayi, bahkan sejak dalam kandungan. Mengonsumsi ikan tuna dengan porsi yang tepat selama hamil, akan membantu perkembangan otak, mata, dan saraf janin.

Porsi Ikan Tuna yang Disarankan

Di balik berbagai manfaat ikan tuna, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan risiko yang berbahaya bagi kesehatan. Mengapa demikian? Ikan tuna termasuk ikan yang tinggi kandungan merkuri, sehingga bila dikonsumsi berlebihan, jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh juga akan banyak. Kadar merkuri yang tinggi di dalam tubuh dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan perkembangan bayi, kerusakan fungsi otak, penyakit jantung, paru-paru, dan ginjal.
Penting untuk mengonsumsi ikan tuna dalam porsi yang tepat. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui bahwa ikan tuna memiliki kandungan merkuri yang berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Jenis ikan tuna bermata besar dan ikan tuna putih (albakora) menempati urutan teratas dalam hal kandungan merkuri dibandingkan jenis ikan tuna lainnya.
Otoritas kesehatan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan konsumsi ikan tuna pada orang dewasa, baik dalam bentuk ikan tuna segar maupun ikan tuna kalengan, tidak lebih dari 150 gram atau sebanyak 2–3 porsi dalam seminggu.
Khusus ibu hamil dan anak-anak, hanya diperbolehkan mengonsumsi ikan tuna duakali dalam seminggu. Hal ini untuk mencegah efek paparan merkuri berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Untuk memperoleh manfaat ikan tuna dan mencegah risiko kelebihan merkuri, sebaiknya konsumsi ikan tuna dalam jumlah yang tidak berlebihan. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui porsi konsumsi ikan tuna yang sesuai dengan kondisi Anda.
Terakhir diperbarui: 4 Maret 2019
Ditinjau oleh: dr. Allert Benedicto Ieuan Noya

2.         Nutrisi yang Terkandung dalam Daging Sapi dan Daging Kambing


Halodoc, Jakarta - Untuk memenuhi kebutuhan harian akan protein, zat besi, dan beragam nutrisi lain, daging merah dapat menjadi solusinya. Daging merah seperti daging sapi dan kambing pun telah dikonsumsi sejak zaman dahulu. Selain itu, setiap negara pun memiliki caranya tersendiri untuk mengolahnya. Maka dari itu, tidak heran jika aneka masakan dari daging sapi dan kambing kerap disajikan pada hari-hari besar keagamaan.
Disebut daging merah karena daging sapi, kambing, dan kerbau memiliki pigmen warna merah. Meski daging yang berwarna merah telah terbukti mempunyai tingkat kolesterol serta lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam atau ikan, tapi ini tidak membuat daging merah kehilangan penggemarnya. Sebab, masalah kesehatan hanya akan terjadi apabila kamu mengonsumsinya secara berlebihan atau tidak diimbangi dengan nutrisi lain dari sayuran dan buah-buahan.
Nutrisi Daging Sapi
Di Indonesia, daging sapi biasanya diolah menjadi rendang, sop buntut, rawon, soto betawi, krengsengan, empal goreng, satai, dan lain-lain. Dengan bumbu khas yang tidak mungkin ditemukan di negara lain, sajian tersebut pasti menggugah seleramu. Nah, berikut ini nutrisi yang terkandung dalam 100 gram daging sapi:
  • Kalori (kilokalori) 250.
  • Lemak 15 gram.
  • Lemak jenuh 6 gram.
  • Lemak trans 1,1 gram.
  • Protein 26 gram.
  • Kalsium 18 miligram.
  • Zat besi 2,6 miligram.
  • Vitamin D 7 IU.
  • Vitamin B6 0,4 miligram
  • Vitamin B12 2,6 µg.
  • Magnesium 21 miligram.
Jika diperhatikan dari kandungan nutrisi daging sapi di atas, terlihat bahwa daging sapi sama sekali tidak mengandung serat. Maka dari itu, konsumsi daging sapi harus dibarengi dengan asupan serat dari sayur atau buah.

Daging Ayam atau Sapi? Ini Juara yang Kandungan Gizinya Lebih Tinggi!

1. Daging ayam (85 gram) memiliki 102 kalori, dan 2 gram lemak, dan 19 gram protein

Sementara, jika dengan kulit, dada ayam mengandung 366 kalori, 14 gram lemak, 4 gram lemak jenuh, dan 55 gram protein. Dada ayam adalah sumber protein baik. Meski begitu, daging ayam memiliki lemak yang sedikit. Selain itu, daging ayam juga memiliki banyak nutrisi, seperti fosfor, kalsium, kalium, dan zat besi.

2. Jika sudah diolah, nutrisi daging ayam (85 gram) meningkat sebanyak hingga 364 kalori, 34 gram protein, 13 gram karbohidrat, dan 18 gram lemak. Setelah diolah, daging ayam terbukti memiliki kandungan nutrisi yang lebih besar. Selain itu, daging ayam yang diolah memiliki kandungan karbohidrat yang lumayan tinggi.

3. Daging sapi (100 gram) mengandung 190 kalori, 12 gram lemak, dan 19 protein

Sama dengan ayam, daging sapi mentah tak memiliki karbohidrat. Meski begitu, daging sapi kaya akan fosfor, zat besi, kalsium, natrium, kalium, vitamin A, dan vitamin B.
Buat kamu yang menginginkan sumber protein tinggi, daging sapi bisa jadi pilihan terbaik. Protein penting untuk membangun otot, melancarkan metabolisme, dan mengenyangkan perutmu lebih lama.

4. Namun, kandungan nutrisi pada sapi bisa berbeda, tergantung bagian tubuh mana yang dimakan. Daging sirloin memiliki lemak yang tinggi, sementara bagian pinggang memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit.

5. Daging sapi memiliki nutrisi yang lebih tinggi daripada ayam

Dilansir dari tulisan Jim White, fisiolog olahraga dari Amerika Serikat, daging apa pun sebenarnya memiliki berbagai nutrisi baik bagi tubuh. Namun jika dibandingkan dengan ayam, terlihat bahwa daging sapi memiliki nutrisi yang lebih unggul.

6. Meski begitu, daging ayam memiliki kalori dan lemak yang lebih rendah

Daging ayam bisa jadi pilihan terbaik buat kamu yang ingin diet menghindari konsumsi terlalu banyak lemak.

7. Sementara, keduanya memiliki protein yang tinggi untuk meningkatkan massa otot

Buat kamu yang ingin diet menggemukkan badan, keduanya cocok untuk membentuk ototmu. Meski begitu, perlu diimbangi dengan olahraga dan gaya hidup yang teratur, ya.

Setelah mengetahui beragam manfaat dan kandungan dalam ikan tuna, daging dan ayam, mari kita sadar bahwa tubuh kita membutuhkan makanan yang tidak hanya enak saja tapi nutrisi yang cukup dan bergizi….


Dont Forget to follow us at :


#nasibakar #tuna #nasibakarayam #dagingayam #nasibakardaging #dagingsapi #nasibakartuna #sbykulinerinfo #promo #nasibakarsepanjang #promomakansby #tasty #yummy #nikmat #nagih #selera #foodie #indonesianfood #kulinersby #sidoarjo #kulinersidoarjo #sepanjang #suarabaya #halal #halalfood

3 komentar:

Penyajian Nasi Bakar menurut beberapa daerah di Indonesia

Penyajian Nasi Bakar menurut beberapa daerah di Indonesia Welcome back to nasi bakar sepanjang, tidak terasa sekarang adalah...