Hai hai hai.. Welcome
Back to Nasi Bakar Sepanjang,
pada blog sebelumnya kita sudah membahas tentang informasi jumlah produksi dan
konsumsi masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi ikan, daging sapi, dan daging
ayam, pada kesempatan ini kami pun akan memberikan sebuah informasi yang
pastinya bermanfaat untuk kesehatan. So, let's begin..
Kandungan
pada Tuna, Daging Sapi, dan Ayam
1.
Ikan
Tuna
Ikan merupakan jenis makanan sehat
yang mengandung banyak nutrisi. Itulah mengapa semua orang dari berbagai
kalangan usia dianjurkan untuk mengonsumsi ikan secara rutin. Salah satunya
adalah ikan tuna, jenis ikan tersebut kaya akan omega-3 dan berbagai nutrisi
lainnya yang enggak kalah penting, salah satunya adalah protein. Kandungan
kolesterol dalam kedua ikan tersebut juga rendah.
Menurut Karen Ansel, R.D., juru bicara
untuk Academy of Nutrition and Dietetics, menyatakan bahwa tuna dan salmon
merupakan jenis ikan dengan kandungan nutrisi terbaik. Karena itu, ia
merekomendasikan kedua ikan tersebut untuk dimasukkan ke dalam menu makan harian.
Namun, meskipun tuna dan salmon sama-sama memiliki protein yang tinggi,
ternyata ada perbedaan jumlah kalori dalam kedua ikan tersebut.
Karen mengungkapkan bahwa ikan salmon
memiliki kalori lebih banyak, sehingga sangat cocok bagi kamu yang punya
aktivitas yang padat. Kamu juga bisa mendapatkan ekstra 16 kalori dari seporsi
salmon serta asupan lemak untuk jantung yang sehat yang kira-kira setara dengan
kalsium dalam segelas susu. Dengan mengonsumsi salmon, kamu bisa memenuhi
kebutuhan asupan vitamin D harian. Berikut kandungan antara ikan tuna
:
- Nutrisi
Dalam tiga ons daging ikan tuna
terdapat 110 kalori, 24 gram protein, dan 278 miligram lemak omega-3.
- Vitamin
Ikan salmon mengandung kandungan
vitamin B12 pada ikan tuna hanya 30 persen saja. Salah satu jenis vitamin B
kompleks ini sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata.
- Kolesterol
Dalam 100 gram ikan tuna hanya
mengandung 44 miligram kolesterol dalam berat yang sama.
Ragam
Manfaat Mengonsumsi Ikan Tuna
Ikan tuna memang dikenal
sebagai ikan yang tinggi kandungan asam lemak omega-3. Zat gizi dalam
daging tuna ini sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa
manfaat ikan tuna yang lain adalah:
- Menurunkan kolesterol
jahat
Mengonsumsi ikan tuna diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), bahkan juga dapat menurunkan kadar trigliserida. Hal ini tidak terlepas dari kandungan omega 3 yang dimiliki ikan tuna.
- Mengurangi risiko
penyakit jantung
Selain berkontribusi terhadap penurunan kolesterol jahat, omega 3 pada ikan tuna dapat menghindarkan Anda dari penyakit jantung dan stroke.
- Mendukung kesehatan mata
dan otak
Ikan tuna mengandung DHA yang merupakan asam lemak penyusun utama saraf otak (retina), sehingga mengonsumsi tuna dapat menjaga kesehatan mata. Selain itu, DHA juga diketahui dapat membantu perkembangan sel otak serta menjaga kesehatan otak.
- Mendorong kesehatan
reproduksi dan tiroid
Meski dikenal sebagai sumber omega 3, ikan tuna juga mengandung selenium yang mampu melindungi tubuh dari bahaya stres oksidatif, serta telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan organ tiroid dan reproduksi.
- Mencukupi kebutuhan
protein, vitamin, dan mineral
Ikan tuna dapat menjadi sumber asupan protein, sebab setiap ons ikan tuna mengandung setidaknya 5 gram protein. Selain itu, mengonsumsi ikan tuna juga dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B6, B12, D, dan zat besi, guna menjaga stamina dan daya tahan tubuh.
Tidak hanya untuk orang
dewasa, ikan tuna juga bermanfaat bagi kesehatan bayi, bahkan sejak dalam
kandungan. Mengonsumsi ikan tuna dengan porsi yang tepat selama hamil, akan
membantu perkembangan otak, mata, dan saraf janin.
Porsi
Ikan Tuna yang Disarankan
Di balik berbagai manfaat
ikan tuna, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan risiko yang
berbahaya bagi kesehatan. Mengapa demikian? Ikan tuna termasuk ikan yang
tinggi kandungan merkuri, sehingga bila dikonsumsi berlebihan, jumlah merkuri
yang masuk ke dalam tubuh juga akan banyak. Kadar merkuri yang tinggi di dalam
tubuh dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan
perkembangan bayi, kerusakan fungsi otak, penyakit jantung, paru-paru, dan
ginjal.
Penting untuk mengonsumsi
ikan tuna dalam porsi yang tepat. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui bahwa
ikan tuna memiliki kandungan merkuri yang berbeda-beda, tergantung dari
jenisnya. Jenis ikan tuna bermata besar dan ikan tuna putih (albakora)
menempati urutan teratas dalam hal kandungan merkuri dibandingkan jenis ikan
tuna lainnya.
Otoritas kesehatan pengawas
obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan konsumsi ikan tuna pada
orang dewasa, baik dalam bentuk ikan tuna segar maupun ikan tuna kalengan,
tidak lebih dari 150 gram atau sebanyak 2–3 porsi dalam seminggu.
Khusus ibu hamil dan
anak-anak, hanya diperbolehkan mengonsumsi ikan tuna duakali dalam seminggu.
Hal ini untuk mencegah efek paparan merkuri berlebihan yang dapat mengganggu
kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Untuk memperoleh manfaat
ikan tuna dan mencegah risiko kelebihan merkuri, sebaiknya konsumsi ikan tuna
dalam jumlah yang tidak berlebihan. Jangan ragu berkonsultasi dengan
dokter untuk mengetahui porsi konsumsi ikan tuna yang sesuai dengan
kondisi Anda.
Terakhir diperbarui: 4
Maret 2019
Ditinjau oleh: dr. Allert
Benedicto Ieuan Noya
2.
Nutrisi
yang Terkandung dalam Daging Sapi dan Daging Kambing
Halodoc, Jakarta - Untuk memenuhi
kebutuhan harian akan protein, zat besi, dan beragam nutrisi lain, daging merah
dapat menjadi solusinya. Daging merah seperti daging sapi dan kambing pun telah
dikonsumsi sejak zaman dahulu. Selain itu, setiap negara pun memiliki caranya
tersendiri untuk mengolahnya. Maka dari itu, tidak heran jika aneka masakan
dari daging sapi dan kambing kerap disajikan pada hari-hari besar keagamaan.
Disebut daging merah karena daging sapi,
kambing, dan kerbau memiliki pigmen warna merah. Meski daging yang berwarna
merah telah terbukti mempunyai tingkat kolesterol serta lemak jenuh yang lebih
tinggi dibandingkan dengan daging ayam atau ikan, tapi ini tidak membuat daging
merah kehilangan penggemarnya. Sebab, masalah kesehatan hanya akan terjadi
apabila kamu mengonsumsinya secara berlebihan atau tidak diimbangi dengan
nutrisi lain dari sayuran dan buah-buahan.
Nutrisi Daging Sapi
Di Indonesia, daging sapi biasanya diolah
menjadi rendang, sop buntut, rawon, soto betawi, krengsengan, empal goreng,
satai, dan lain-lain. Dengan bumbu khas yang tidak mungkin ditemukan di negara
lain, sajian tersebut pasti menggugah seleramu. Nah, berikut ini nutrisi yang
terkandung dalam 100 gram daging sapi:
- Kalori (kilokalori) 250.
- Lemak 15 gram.
- Lemak jenuh 6 gram.
- Lemak trans 1,1 gram.
- Protein 26 gram.
- Kalsium 18 miligram.
- Zat besi 2,6 miligram.
- Vitamin D 7 IU.
- Vitamin B6 0,4 miligram
- Vitamin B12 2,6 µg.
- Magnesium 21 miligram.
Jika diperhatikan dari kandungan nutrisi
daging sapi di atas, terlihat bahwa daging sapi sama sekali tidak mengandung
serat. Maka dari itu, konsumsi daging sapi harus dibarengi dengan asupan serat
dari sayur atau buah.
Daging Ayam atau
Sapi? Ini Juara yang Kandungan Gizinya Lebih Tinggi!
1. Daging ayam (85 gram) memiliki 102 kalori, dan 2 gram
lemak, dan 19 gram protein
Sementara, jika dengan kulit, dada
ayam mengandung 366 kalori, 14 gram lemak, 4 gram lemak jenuh, dan 55 gram
protein. Dada ayam adalah sumber protein baik. Meski begitu, daging ayam
memiliki lemak yang sedikit. Selain itu, daging ayam juga memiliki banyak
nutrisi, seperti fosfor, kalsium, kalium, dan zat besi.
2. Jika sudah diolah, nutrisi daging ayam (85 gram)
meningkat sebanyak hingga 364 kalori, 34 gram protein, 13 gram karbohidrat, dan
18 gram lemak. Setelah diolah, daging ayam
terbukti memiliki kandungan nutrisi yang lebih besar. Selain itu, daging ayam
yang diolah memiliki kandungan karbohidrat yang lumayan tinggi.
3. Daging sapi (100 gram) mengandung 190 kalori, 12 gram
lemak, dan 19 protein
Sama dengan ayam, daging sapi mentah tak memiliki karbohidrat. Meski
begitu, daging sapi kaya akan fosfor, zat besi, kalsium, natrium, kalium, vitamin
A, dan vitamin B.
Buat kamu yang menginginkan sumber protein tinggi, daging sapi bisa jadi
pilihan terbaik. Protein penting untuk membangun otot, melancarkan metabolisme,
dan mengenyangkan perutmu lebih lama.
4. Namun, kandungan nutrisi pada sapi bisa berbeda,
tergantung bagian tubuh mana yang dimakan. Daging sirloin memiliki
lemak yang tinggi, sementara bagian pinggang memiliki kandungan lemak yang
lebih sedikit.
5. Daging sapi memiliki nutrisi yang lebih tinggi daripada
ayam
Dilansir dari tulisan Jim White, fisiolog olahraga dari Amerika Serikat,
daging apa pun sebenarnya memiliki berbagai nutrisi baik bagi tubuh. Namun jika
dibandingkan dengan ayam, terlihat bahwa daging sapi memiliki nutrisi yang
lebih unggul.
6. Meski begitu, daging ayam memiliki kalori dan lemak yang
lebih rendah
Daging ayam bisa jadi pilihan terbaik buat kamu yang ingin diet
menghindari konsumsi terlalu banyak lemak.
7. Sementara, keduanya memiliki protein yang tinggi untuk
meningkatkan massa otot
Buat kamu yang ingin diet menggemukkan badan, keduanya cocok untuk
membentuk ototmu. Meski begitu, perlu diimbangi dengan olahraga dan gaya hidup
yang teratur, ya.
Sumber : https://www.idntimes.com/health/fitness/viktor-yudha/daging-sapi-atau-ayam-yang-lebih-bergizi/full
Setelah mengetahui beragam manfaat dan
kandungan dalam ikan tuna, daging dan ayam, mari kita sadar bahwa tubuh kita
membutuhkan makanan yang tidak hanya enak saja tapi nutrisi yang cukup dan
bergizi….
Dont Forget to follow us at :
Instagram : instagram nasi bakar sepanjang
Facebook : Facebook nasi bakar sepanjang
Blogger : Blogger nasi bakar sepanjang
Youtube : youtube nasi bakar sepanjang
#nasibakar #tuna #nasibakarayam #dagingayam #nasibakardaging #dagingsapi #nasibakartuna #sbykulinerinfo #promo #nasibakarsepanjang #promomakansby #tasty #yummy #nikmat #nagih #selera #foodie #indonesianfood #kulinersby #sidoarjo #kulinersidoarjo #sepanjang #suarabaya #halal #halalfood
Baguss👍
BalasHapusWahh baik untuk kesehatan tubuhh
BalasHapusWoww
BalasHapus